Tafsir Surat Al-A'raf 56-58



Ayat
وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفاً وَطَمَعاً إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِين (56) وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْراً بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَاباً ثِقَالاً سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَاء فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْموْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُون (57) وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لاَ يَخْرُجُ إِلاَّ نَكِداً كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُون(58)
Terjemahan
“(56) Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik, berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. (57) Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awam mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan seperti itulah kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (58) Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin tuhan, dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”
Munasabah
Pada ayat yang lalu diterangkan tauhid rububiyah yaitu keyakinan tentang ke-Esa-an Allah dan Allah adalah pencipta dan pemelihara alam semesta. Pada awal ayat ini dijelaskan bahwa doa adalah kunci ibadah dan berdoa hanya kepada Allah. Dan janganlah mempersekutukan-Nya dengan Apapun. Kemudian, ayat selanjutnya menjelaskan berbagai macam ciptaan nikmat dan karunia kepada hamba-Nya, diantaranya mengirim angin yang menghalau awan yang mengandung hujan ke tempat yang kering sehingga tempat itu menjadi subur dan menghasilkan berbagai macam buah-buahan, biji-bijian dan sebagainya yang amat diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia dan binatang-binatang. Kemudian Allah menjadikan hal itu sebagai perumpamaan bagi hari kebangkitan, ketika manusia dihidupkan kembali sesudah mati.
Tafsir
 (56) Dalam ayat ini Allah melarang manusia agar tidak membuat kerusakan dimuka bumi. Larangan membuat kerusakan ini mencakup semua bidang, seperti merusak pergaulan, jasmani dan rohani orang lain, kehidupan dan sumber-sumber penghidupan (pertanian, perdagangan, dan lain-lain) merusak lingkungan dan lain sebagainya. Bumi ini sudah diciptakan Allah dengan segala kelengkapannya, seperti gunung, lembah, sungai, lautan, daratan, hutan, dan lain-lain, yang semuanya bertujuan untuk keperluan manusia, agar dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, manusia dilarang membuat kerusakan dimuka bumi.
(57) Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa salah satu karunia besar yang dilimpahkan kepada hamba-Nya ialah menggerakkan angin sebagai tanda kedatangan nikmat-Nya yaitu angin yang membawa awan tebal yang diturunkan ke negeri yang kering yang telah rusak tanamanya karena ketiadaan air, kering sumurnya karena tak ada hujan dan penduduknya menderita karena haus dan lapar. Lalu Dia menurunkan di negeri itu hujan yang lebat sehingga negeri yang hampir mati itu menjadi subur kembali dan sumur-sumurnya penuh berisi air. Dengan demikian hiduplah penduduknya dengan serba kecukupan dari hasil tanaman-tanaman itu yang berlimpah ruah.
(58) Dalam ayat ini menjelaskan jenis-jenis tanah dimuka bumi ini ada yang baik dan subur, bila dicurahi hujan sedikit saja, dapat menumbuhkan berbagai macam tanaman dan menghasilkan makanan yang berlimpah ruah dan ada pula yang tidak baik, meskipun telah dicurahi hujan yang lebat, namun tumbuh-tumbuhannya tetap hidup merana dan tidak dapat menghasilkan apa-apa. Kemudian Allah memberikan perumpamaan dengan hidupnya kembali tanah-tanah yang mati untuk menetapkan kebenaran terjadinya Yaumul Mahsyar yaitu dimana orang-orang mati dihidupkan kembali dikumpulkan dipadang mahsyar untuk menerima ganjaran bagi segala perbuatannya, yang baik dibalasi berlipat ganda dan yang buruk dibalasi dengan yang setimpal.
Aspek Dakwah
Aspek dakwah yang terkandung dalam Surat Al-A’raf ayat 56-558 adalah Allah memerintahkan hamba-Nya untuk menjaga semua ciptaan-Nya seperti, sungai, lautan, daratan, hutan dan lain sebagainya dan melarang untuk merusaknya. Allah menciptakan bumi ini untuk keperluan hidup manusia agar dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, Allah melarang untuk merusaknya karena akan berdampak buruk bagi semuanya.
Dampak positif menjaga lingkungan hidup adalah manusia dapat hidup dengan nyaman, tenang, damai, dan sejahtera karena semua kebutuhan dan keperluannya tersedia dan terjaga dengan baik. Misal kita menginginkan nasi untuk kebutuhan makan kita, sedangkan nasi berasal dari beras, beras berasal dari tanaman padi. Apabila kita dapat menjaga tanaman padi tersebut, kita tidak perlu takut kekurangan bahan pangan. 
Adapun dampak negatif bila kita tidak menjaga lingkungan hidup kita yaitu segala yang kita butuhkan tidak dapat terpenuhi karena kerusakan yang ditimbulkan, maka alam tidak dapat memberikan kebutuhan dengan baik. Misal kita butuh sayur-sayuran, apabila kita tidak menyediakan lahan kosong untuk menanam sayuran, maka kebutuhan sayur pun tidak dapat terpenuhi.

Komentar

  1. mohon maaf sebelumnya saya ingin menanyakan hal yang mungkin saya kurang mengerti dibagian munasabah dijelaskan bahwa "Pada ayat yang lalu diterangkan tauhid rububiyah yaitu keyakinan tentang ke-Esa-an Allah dan Allah adalah pencipta dan pemelihara alam semesta. " Yang ingin saya tanyakan adalah pada ayat yang lalu itu maksudnya ayat keberapa ya ? apakah ayat ke 56 atau ayat sebelum nya yaitu 55? Mohon jawabannya yaa, Terimaksih

    BalasHapus
  2. Thanks admin for sharing such a wonderful article I have something which might interested please look into it
    https://faizanquranacademy.com/quran-academy/
    learn quran online for kids

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Polusi Cahaya

My Life My Nature